Jawa Timur (disingkat
Jatim,
bahasa Jawa:
Hanacaraka: ꧋ꦗꦮꦮꦺꦠꦤ꧀,
Pegon: جاوا ويتان, translit.
Jawa Wétan,
bahasa Madura:
Jhâbâh Dhimor) adalah sebuah
provinsi di bagian timur
Pulau Jawa,
Indonesia. Ibu kotanya terletak di
Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 39.698.631 jiwa (per 2019).
[1]
Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah
Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Selat Bali di timur,
Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi
Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi
Pulau Madura,
Pulau Bawean,
Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di
Laut Jawa (
Kepulauan Masalembu), dan
Samudera Hindia (
Pulau Sempu, dan
Nusa Barung).
Provinsi ini didiami oleh kelompok etnis yang beragam, seperti
suku Jawa,
suku Madura, dan
orang Tionghoa-Indonesia. Sebagian besar masyarakat di Jawa Timur menganut agama
Islam, sekitar 96% dari total populasi. Agama lain seperti Kristen, yang sebagian besar dianut oleh
orang Tionghoa-Indonesia dan imigran dari
Indonesia Timur dan
Sumatra Utara, dan juga agama
Hindu yang kebanyakan dianut oleh
suku Tengger di
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan
suku Bali yang mendiami bagian paling timur provinsi yang berbatasan dengan Bali.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi provinsi dan juga seluruh bangsa, tetapi
bahasa Jawa dan
bahasa Madura adalah bahasa yang paling sering digunakan. Bahasa Indonesia hanya digunakan untuk komunikasi antar-etnis dan keperluan resmi.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menawarkan berbagai jenis tempat wisata. Daerah ini menawarkan berbagai objek wisata alam mulai dari gunung, pantai, gua, hingga air terjun. Pada umumnya, hampir setiap kabupaten atau kota di Jawa Timur memiliki tujuan wisata yang unik, seperti gunung berapi
Ijen di
Banyuwangi,
Taman Nasional Baluran di
Situbondo, dan sebagainya.
Jawa Timur dikenal sebagai pusat industri dan keuangan kawasan Tengah dan
Timur Indonesia,
[4] yang memiliki signifikansi perekonomian cukup tinggi, yakni berkontribusi sekitar 15% terhadap
Produk Domestik Bruto nasional.
[5]