Pada generasi saat ini pendidikan menjadi sangat penting bagi semua anak-anak sejak usia dini hingga 17 tahun atau masa SMA, terlebih mereka bias mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi. Pemerintah sebenarnya telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun, artinya tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak sekolah. Di tahun 2022 ini, pemerintah telah menerapkan kurikulum merdeka. Apa itu kurikulum merdeka? Kurikulum merdeka adalah pendidikan intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Salah satu kompetensi yang terdapat dalam kurikulum merdeka adalah pengadaan proyek. SMA Negeri 2 Tanggul salah satu sekolah yang mulai menerapkan kurikulum merdeka sehingga terdapat beberapa proyek yang dijalankan. Salah satu proyek yang sedang dijalankan SMA Negeri 2 Tanggul adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Gaya hidup berkelanjutan ini diambil guna mengajarkan peserta didik untuk dapat melihat peluang dan tetap menjaga lingkungan. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan. Pemanfaatan lahan yang sangat baik telah diterapkan oleh H. Arum Sabil sehingga guru koordinator dan fasilitator proyek mengajak peserta didik untuk berkunjung di padepokan Bapak H. Arum Sabil. Padepokan tersebut biasanya digunakan untuk kunjungan kerja ataupun pelatihan pertanian. Di dalam padepokan tersebut banyak sekali tanaman yang beliau kembangkan. “Ini ada pohon rambutan, satu pohon rambutan ini mengahasilkan kurang lebih 1,5 kg oksigen, sedangkan manusia hanya memubutuhkan setengah kilogram per hari. Berarti satu pohon dapat digunakan oleh 2 manusia. Itu artinya jika saya menanam banyak pohon semakin banyak juga oksigen yang dihasilkan,” papar H. Arum Sabil. Cara pandang H. Arum Sabil mengajarkan kepada pesera didik untuk saling membantu. Selain membantu manusia, kita juga membantu bumi untuk memproduksi oksigen dengan menanam pohon.
Pemanfaatan lahan lainnya beliau menanam pohon jeruk yang sangat identik dengan Jember, terlebih kecamatan Semboro. Bukan hanya menanam pohon tapi beliau juga menerapkan tumpang sari di bawah pohon jeruk dengan menanam ubi jalar untuk menghambat pertumbuhan gulma. Tanaman lainnya yang ditanam oleh beliau adalah indigofera. Indigofera ini dimanfaatkan beliau untuk pagar hidup di setiap petak lahannya. Selain digunakan untuk pagar, tanaman tersebut juga digunakan untuk pakan ternak karena tanaman tersebut memiliki nutrisi yang tinggi.
Bapak H. Arum Sabil banyak sekali memberikan informasi yang diberikan cuma-cuma. Selain itu beliau juga memberikan motivasi bagi peserta didik jika ingin menjadi manusia bahagia maka jadilah manusia yang bermanfaat. Pada kegiatan outing class ini peserta didik diharapkan mampu melihat peluang lahan sekecil apapun untuk dimanfaatkan, bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk makhluk Tuhan yang lain.
Penulis : Meilinda Putri W
Tinggalkan Komentar